Minggu, 17 Juli 2011

Aku Atau Orang Lain Didahulukan?

Aku Atau Orang Lain Didahulukan?
“Orang berkata, memikirkan, mementingkan orang lain dulu membuat orang bahagia,” kata si Buyung pada si Upik.
“Jika seorang ibu rela mengorbankan dirinya untuk anaknya, seorang ayah untuk keluarga atau negaranya, … apa mereka tidak memikirkan orang lain lebih dulu?” kata si Upik.
“Tentu tidak. Mereka melakukan itu demi diri mereka lebih dulu. Berbuat begitu datangnya dari keinginan diri mereka lebih dulu. Itu membuat mereka bahagia, tidak menyesal, meski mengorbankan diri mereka. Ini bukan sifat seorang egois, serakah.
“Apa kamu ingin orang menikahi Upik demi Upik, demi kebaikan, kebahagiaan Upik?”
“Tentu tidak” kata si Upik “ karena ia tentu tidak mencintai aku, kecuali kalau ia inginkan itu demi keinginan dirinya sendiri.”
“Nah, dengan demikian, kita tidak bisa mencintai seorang, ayah, ibu atau anak demi mereka,” kata si Buyung. “Saya ingat pemimpin paduan suara berkata pada anggautannya:
‘Jangan menyanyi, berlatih demi saya, demi gereja, demi Tuhan. Itu cuma omong besar yang kosong. Nyanyi, berlatihlah demi dirimu sendiri, jika memang kamu pernah menyayangi dirimu sendiri, agar kamu bukan sekedar orang munafik, atau Parisi.’”